ALIANSI MAHASISWA PAPUA DI MATA PEREMPUAN UTARA KEPALA BURUNG CENDRAWASI, PAPUA.
Di kota Gudeg- sebutan lain untuk kota Yogyakarta, maku
moof sedang mencuri ilmu. Dia adalah salah satu dari
sekian banyak angrek-angrek hitam yang sedang tumbuh di atas raksasa-raksas rakus yang tak pernah
musnah ketika hanya diam bersama mereka. Anggrek hitam manis dari neraka kecil yang jatuh di
utara kepala burung Cendrawasi-
Tambrauw. Neraka kecil karena
menyimpan banyak kekayaan yang memberi derita bagi masyrakat asli Tambrauw. Dia berbadan kecil dan halus. Saat itu, dia
berjabat sebagai ketua Ikatan Keluarga, Pelajar, dan Mahasiswa Aifat, Mare, dan Karoon (IKPM-AMK)
pada tahun 2014. Suatu hari, mereka mengadakan kegiatan pencarian dana. Mereka
sangat membutuhkan suatu alat untuk mengalirkan aliran listrik. Alat yang
mereka membutuhkan adalah Genset. Mereka sudah mengeliling kota Gudeg , tetapi semuany mahal. Entahlah, roh apa
membawanya ke gubuk 105. Gubuk yang penuh lukisan tangan. Lukisan-lukisan
harapan yang harus direbut dan diciptakan oleh seluruh rakyat Papua, terlebih
khusus generasi Papua. Dari sekian
tangan hanya satu yang dia kenal. Dia sosok laki-laki Papua yang selalu
tersenyum lebar bagi siapa saja yang lewat
di depan gubuk itu. Dia adalah Telius Yikwa. Dia penjaga setia gubuk
revolusioner,
105 Kamasan
saa itu, gubuk Papua merdaka harga mati.
***
Setelah
bertemu abang, Telius Yikwa. Diapun
melayangkan surat kepada Komrade Jefry Wenda. Komrade saat itu sebagai ketua
AMP KK-Yogya. Surat secara resmi dan pesan singkat dilayangkan kepadanya bahwa
mereka akan meminjam Gengset. Dia pun kembali ke rumah. Ketika di dalam perjalanan ada pesan singkat
yang masuk di hpnya “ Barang
itu orang tua di hutan yang kirim jadi tolong jaga baik-baik!”. Pesan singkat
dari kawan Jefry. Serasa seperti ada duri pedis yang
menusuk lambung menembus di saraf-saraf kepala. Dan saat itulah, dia mulai
belajar dan berusaha untuk melibatkan diri di setiap lembaran perjalanan AMP walaupun dia belum memahami landasan dasar (
platform) dan visi AMP, hanya bermodal;
balas budi, ingin tahu, beranikan diri, dan semangat. AMP
kepanjangan kata dari aliansi mahasiswa Papua. AMP merupakan sebuah organisasi gerakan atau
politik yang dibentuk oleh mahasiswa Papua di Yogyakarta, selanjutnya secara
organisasi dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 30 May 1998. Organisasi ini
lahir di tengah situasi represi negara di Tanah Papua, khususnya di Biak, yang
dikenal dengan pristiwa Biak Berdarah. Platform AMP yaitu ; Melawan
Neokolonialisme Indonesia, Melawan Neo Liberalisme/Imperialisme Ekonomi Global,
dan Melawan Militerisme Indonesia. Selain itu , AMP juga mempunyai visi yaitu
Membebaskan Negeri West Papua dari Segala macam Bentuk Penindasan dan
Penjajahan bagi Umat Manusia dan Menciptakan Rakyat West Papua yang Berdaulatan
secara Politik, dengan pembentukan Negara West Papua yang mandiri.
***
Sebelum
mengenal AMP dan kawannya , dia tidak mengerti AMP itu apa, tujuan dan Mengapa
AMP hadir di Jawa dan Bali.
Sampai-sampai diapun berpikir orang-orang yang ada di dalam AMP hanya dariWamena
sekitar. Memang kalo kawan
belum kenal dekat juga pasti berpikir demikian terutama kawan-kawan dari
Wilayah Sorong sekitar (Papua Barat). Terus kalo teropong dari jauh pasti yang terlintas di
benakmu, kawan AMP adalah orang-orang dengan ciri; kumis kotor,
rambut gimbal, kaki baabu, super cuek, pelit senyum, tidak friendly, dan muka penjahat, tapi kawanku, apa yang
terlintas di benakmu salah besar. Pepatah Indonesia bilang “tak kenal maka tak
sayang” . Bagi
Maku Moof, mereka adalah orang hebat
walapun kumis kotor, kaki baabu tetapi pengetahuan tentang sejarah tanah dan
orang Papua, mereka gurunya. Selain itu, mereka adalah generasi muda yang kritis dan militan. Dan sesungguhnya
hati mereka mulia seperti tambang mas di PT Freeport yang memberi makan untuk jutaan orang di berbagai negara rakus di dunia.
***
Baginya,
AMP tempat belajar ilmu baru yang tak
pernah dapatkan di bangku SD,SMP,SMA bahkan kuliah.Di gubuk 105, dia mengenal
saudranya dari berbagai daerah, mengetahui sejarah bangsanya, mengenal jati
dirinya sebagai ras melanesia, Perempuan
Papua, menyadari banyak persolan di setiap aspek
kehidupan masyrakat Papua; alam dan
manusia. Di sana tempat dia belajar berteriak dan bernyanyi menolak sistem negara di
ruas-ruas jalan
kebenaran dan kebebasan.
***
15
Agustus 2015, panas terik, suara bising
motor dan mobil, manusia lalu-lang sepanjang jalan. Maku
Moof bersama
kawan-kawannya memperingati perjanjian New York yang
tidak sah bagi seluruh rakayta dan alam Papua. Hari pertama, dia berdiri di
baris depan bersama kawan-kawan putri yang lain. Mereka saling bergandengan
tangan yang kuat dan tidak ada cela di antara mereka. Mereka adalah kekuatan
yang akan menghancurkan blokade dari para Paksikaton Yogyakarta. Paksikaton
adalah organisiasi masyrakat yang tugasnya menjaga keamanaan di sekitar wilayah
Malioboro. Mereka digunakan oleh TNI/PORLI untuk menghadang aski kawan-kawan AMP. Jumlah angrek hitam tidak lebih dari sepuluh,
di belakang mereka ada para serdadu jantan kekar yang siap mengopang kekutannya.
Hari pertama dalam hidupnya, berhadapan dengan para Polisi dan Paksikaton
Yogyakarta. Saling
bergandengan tangan yang kuat dan mendorong para paksikaton sehingga mereka
mampu menghancurkan blokade dari Para Paksikaton dan plosisi. Blokade dihancurkan, massa aksi
beratakan, perempuan ada yang takut,
masa aksi yang lain berhadapan dengan para Polisis
dan Paksikaton,
ada yang ganti pakian adat dan lari pulang ke asrama, dan ada yang berusaha
mendinginkan situasi, dan ada polisi
yang mengelurkan tembakan peringatan. Sedangkan dia lari bersembunyi di belakang bunga. Tiga puluh
menit kemudian, masa aksi kembali ke barisan dan melanjutkan long march,
Kamasan-Nol KM. Kamasan- Nol KM, Rute
perjalanan revolusioner dalam bersuara dan membagi selebaran-selebaran
penindasan dan penjajahan Indonesia di Papua.
***
Maku moof dari Utara Kepala
Burung Cendrawsi bukan pengurus inti AMP. Namun baginya AMP bukan hanya, milik orang-orang yang
ada dalam struktur AMP. AMP adalah milik seluruh masyarakat Papua yang berada di kota Yogyakarta, Jateng dan Bali. Pengalaman terburuk yang dia dapat, ketika bergabung dalam
setiap agenda AMP,
datang dari orang dekatnya. “ Mba jangan sering munculkan muka di depan garis! Gara-gara ko ada banyak intel yang datang ke sini! Ko bicara Papua Merdeka
nanti orang bunuh ko” ! Bahasa-bahasa intimidasi seperti itu sering
dihadapinya. Namun satu hal membuatnya,
tetap berada di garis adalah setiap perjuangan hidup membutuhkan pengorbanan
apalagi bersuara tentang Papua. Selain itu, menurutnya mati karena bersuara
kebenaran lebih terhormat dari pada mati karena minuman oplosan atau mabuk lalu ditabrak. Bahasa-bahasa
intimidasi meruapakan bahasa yang diciptakan oleh militer Indonesia, untuk merusak mental setiap generasi Papua agar tetap
diam dalam setiap penindasan dan penjajahan yang dihadapi oleh orang asli
Papua. Selama bergabung di AMP, dia hanya mendengarkan
setiap lontaran kata yang mematikan itu,
tapi
tidak melaksankan. Baginya ketakutan harus dikalahkan. Dia selalu berusaha
melatih keberanian karena keberanian tidak bisa datang sendiri tetapi harus
dilatih. Sama halnya dengan otot manusia. Otot manusia jika tidak dilatih
bekerja keras maka akan lemah.
***
Semua
hal mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang selama ini, dia rasakan
yaitu; kesatu, setiap agenda rutin yang
harus dijalankan setiap tahun tidak
disiapkan dengan baik jadi kadang terlihat serba mendadak. Kedua, kegiatan yang
telah dilaksanakn kadang evaluasinya lambat. Ketiga, setiap masalah dalam AMP
KK-Yogya tidak langsung didiskusikan secara demokrasi, namun hanya menjadi
desas-desus dalam organisasi bahkan kadang saling menyidir melalui media
sosial; facebook. Dan terakhir, hal yang sangat menganjal dan selalu dia
bertanya dalam hati yaitu tentang kawan-kawan yang telah mengikuti pendidikan
politik. Mereka setelah mengikuti pendidikan politik. Mereka bergabung sesat
alias panas-panas tai ayam kemudian menghilang. Apakah teori dalam pendidikan
politik yang masih salah atau orangnya yang salah?? Kata abang ego “ mendidik
anjing itu lebih mudah dari pada mendidik satu manusia”. Mungkin itu merupakan salah satu faktor dari
sekian faktor-faktor yang lainnya.
Terakhir, untuk kawan-kawanku mahasiswa Papua, terlebih khusus yang dari wilayah pemerintahan Papua Barat. Jangan pernah beranggapan bahwa AMP, hanya berbicara persoalan Papua Merdeka, tapi di sana setiap kami akan belajar mengetahui setiap persoalan yang dihadapi masyarkat Papua dari Sorong sampai Samurai. Sehingga, setiap kami akan mempunyai sikap yang nyata, terhadap masyrakat dan Tanah Papua. .Jadi setip kami, yang kuliah di Yogyakarta, Jateng, Jabar, dan Bali. Mari kawan bergabung bersama! Di 105, setiap kami akan belajar kritis melihat situasi, progresive, dan militan. Karena setiap kami mempunyai hak dan kewajiban untuk bersuara tentang kebebasan dan ketidakadilan yang sedang terjadi di West Papua. Jangan pernah takut sebelum mencoba! Karena ketakutan akan mengurungmu dalam sangkar kematian. Masalah Papua, masalah kita generasi Papua, rambut keriting, kulit hitam. Kalo bukan setiap kami yang bersuara, lalu mau menunggu malaikat turun dari atas langit lalu kasi bangun kami?
Refrensi:
http://www.ampnews.org/2012/05/bersama-sejarah-kita-melangkah-menuju.html
Hidup PP !!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteSangat menarik perjlln bergabung di AMP .semoga dengan membaca cerita singkat ini Mahasiswa yang berdomisili di Se_jaba bisa sadar. Aminnn
ReplyDeleteSalut
hidup perempuan papua
Go go go
FWP
alelua banga papua tuhan Allah tetap buka jalan
ReplyDeleteAmen..?
Ah sayang ,
ReplyDeleteTerimakasih untuk tulisan yang kritis dan inspiratif.
Maju terus perempuan papua yang kritis !
Papua butuh.....Butuh suara kalian perempuan!
Salam REVOLUSI
Free west papua.
Mantap.
ReplyDeleteCASINO & BAR - Chicago - JTM Hub
ReplyDeleteCasino in South Chicago 거제 출장샵 features 사천 출장마사지 a large selection of slots, video poker, Casinos in South Chicago 남원 출장샵 have plenty to offer, but the casino is 수원 출장안마 far from 보령 출장샵