ADE NELAGI, MARI TONG IKUT KEGIATAN FESTIVAL FILM PAPUA III
Logo Festival Film Papua 111 |
Malam ade Nelagi.
Ko tau ka trada. Tanggal enam sampai sembilan itu ada festival film Papua ke
tiga (FFP 11) di tong pu tanah adat ini.
Festival film
Papua itu barang apa eee kaka Nedala?
Adohhh adik Nelagi. Itu tu kaka-kaka dong pamer dong pu karya-karya film. Selain pamer, ada karya-karya yang
dilombakan. Setipa tahun kaka dong bikin festival , dan itu pindah-pindah tempat.
Sekarang, tahun ke
tiga. Festival pertama itu dong bikin
di Merauke. Terus festival ke dua, di Jayapura. Setelah festival ke dua di
Jayapura. Kaka-kaka dong putuskan
FFP111 di sini ( tanah
Moi-Sorong).
Ohhhh begitu kaka Nedala.Kaka Nedala, kenapa dong harus
buat festival film Papua?
Ade Nelagi,
menurut kaka ketua panitia, Agustinus Kalalu. Banyak orang membuat film atas
nama Papua. Selain itu, karya anak-anak Papua sudah ditayang di luar negeri.
Beberapa film diputar di luar Papua seperti, Jawa. FFP-111 menjadi motivasi untuk anak-anak Papua menyampaikan situasi
di Papua melalui visualisasi. Media Visual menjadi salah satu media kampanye
yang mudah dipahami oleh orang banyak.
Bagitu adik Nelagi. Su bisa mengerti to. Terus
apa lagi kaka Nedala?
Kaka cerita biar sa tau. Nanti sa ajak sa pu bapak, mama, kaka,adik, dan
tetangga. Dong datang nonton dan
meriahkan.
Io adik Nelagi betul. Ko harus ajak dong
datang. Ko juga harus datang karena
tema festival ke tiga sangat menarik dan berbeda.Barang apanya yang menarik dan
berbeda kaka Nedala? Ko tau. Tema
film tiga itu “ Perempuan Penjaga Tanah
Papua”.
Bohhh
kaka Nedala sa dengar kata perempuan
itu macam bulu badan berdiri ka!!
Terus..terus.. kenapa
perempuan penajaga tanah Papua?
Tadi sore, Kaka Agus jelaskan bahwa biasa
orang tua adat dong mau bikin ritual adat itu. Dong pasti panggil roh-roh
perempuan duluan bukan laki-laki.
Terus ada kaka
laki-laki dari Biak. Biasa anak-anak dong panggil. Kaka Max. Kaka bilang tema ini mau menyampikan kepada seluruh
masyarakat Papua bahwa perempuan Papua tu pewaris kehidupan di tanah Papua.
Perempuan
Papua melahirkan kehidupan.
Melahirkan generasi Papua untuk menjaga
tong pu tanah Papua. Tong harus rasa bangga terhadap perempuan Papua.
Penghormatan terhadap perempuan Papua.
Sekarang, perempuan
Papua dong pu beban kerja lebih besar
dari laki-laki Papua. Selama ini, perempuan Papua belum dilibatkan sepenuhnya
dalam mengambil keputusan di politik. Dalam konteks adat, tong pu perempuan Papua
masih mengalami diskriminasi. Perempuan dianggap hanya mengurus rumah tangga.
Melalui FFP 111 , mengajak semua perempuan
Papua dan masyarakat Papua untuk dong
ketahui hak-hak dasar perempuan.Tema ini
juga mo
mengajak tong untuk perlakukan
perempuan Papua sama seperti laki-laki.
Kaka Nadela selama festival itu bikin apa eee? Sungguh, adik Nelagi. Ko pu pertanyaan mantap. Ada pameran-pameran atau
stan-stan setiap komunitas Papua di Sorong.
Hari pertama,
6 Agustus----tadi pagi, kaka dong bikin dialog Perempuan Penjaga Tanah Papua. Setiap perempuan yang datang dong cerita dong pu pengalaman dan juga kondisi perempuan dari dong pu daerah. Tadi ada kaka dokter. Dia pu nama. Kaka dokter Maria Rumatray. Kak yang jadi tokoh utama di film dokumenter Mutiara dalam Noken. Kaka dokter tu. Salah satu dokter papua yang melakukan pelayan-pelayanan ke wilayah pedalaman yang belum tersentuh oleh pemerintah daerah.
Hari kedua, 7 Agustus-----Jam
09.00 tu diskusi. Topiknya perempuan papua dan kebudayaan. Dalam diSkusi
ini, diharapkan menemukan langkah-langkah konkrit untuk memeperbaiki posisi dan
peran perempuan dalam masyarakat. Terus di jam 13.00. Tu ada workshop. Topiknya Menggunakan Media Untuk Advokasi dan
Kampanye.Dalam work shop ini, melatih perempuan Papua menulis singkat dan
manfaat menggunakan media untuk advokasi dan kampanye.
Hari ke tiga,
8 Agustus---Jam 09.00. Diskusi dengan topik Perempuan
Papua di Pusaran Konflik Sumber Daya Manusia.Diskusi ini mengajak perempuan
Papua untuk memetakan dampak konflik sumber daya alam terhadap perempuan Papua
dan pentingnya peran perempuan sebagai actor untuk mencari solusi terhadap konflik
tersebut. Di jam 13.00. Ada Workshop dengan topik Membuat Video untuk Perubahan.Tujuan materi ini. Memberi
pengetahuan dan ketrampilan untuk membuat Video perubahan.
Hari ke empat,
9 Agustus---Jam 09.00. Diskusi dengan topik Membangun
Perkumpulan.Membangun padangan baru tentang pandangan perempuan tentang
perkumpulan atau wadah sebagai tempat berbagi persoalan-persoalan perempuan. Di
jam 13.00. Ada diskusi dengan topik Perempuan
dengan Teknologi. Diskusi ini mengajak perempuan melihat hubungan antara
keamanaan teknologi digital dengan perempuan dan bagimana peran perempuan dalam
mengakses teknologi.
Ok, baik. Terimakasih
kaka Nedala. Su kasi penjelasan
tentang materi-materi selama festival.
Yooo ade Nelagi. Kam perempuan Papua tu wajib datang ikut kegiatan ini, biar kam tahu kam pu hak –hak dasar sebagai perempuan secara umum dan secara khusus sebagai perempuan Papua.
Yooo ade Nelagi. Kam perempuan Papua tu wajib datang ikut kegiatan ini, biar kam tahu kam pu hak –hak dasar sebagai perempuan secara umum dan secara khusus sebagai perempuan Papua.
Note: Nelagi, sebutan umum untuk perempuan Moi
Nedala, sebutan umum untuk laki-laki Moi
No comments: