Header Ads

NATAL BERSAMA MAMA-MAMA PAPUA PENJUAL PINANG KOTA SORONG

Foto:  Ichal, Rm. Seorang mahasiswa+Aktivis muslim yang sedang membacakan puisi 

Kota Sorong_ (09/12/20180 )_Forum Solideritas Perlindungan dan Pemberdayaan Mama-Mama Pedagang Asli Papua, melakukan natal bersama mama- mama Papua penjual pinang di pinggir jalan sepanjang Toko Thio-Lampu Merah. " Melalui natal mama-mama dapat bersatu dan bangkit bersama kelahiran Tuhan Yesus sang juru selamat untuk memperjuangkan hak hidupnya di atas Tanah Papua ", tutur Leornadus Ije, penggerak solideritas untuk mama-mama pondok pinang di pinggiran jalan kota Sorong.
Bagi masyarakat kelas bawah perempuan papua adalah tulang punggung utama dalam satu rumah tangga. Dia yang selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rumah.  “Sebagai Perempuan Papua adalah tulang punggug ekonomi kelurga maka wajib dilindungi oleh pihak manapun. Selanjutnya, dengan adanya  soliderita ini menjadi awal dan persatuan untuk mendorong ekonomi Orang Asli Papua, lebih khusus ekonomi perempuan Papua”, jelas Nova Sroer sebagai Kordinator Umum dan juga penggerak.
 “ Sampai hari ini Ekonomi Orang Asli Papua sangat terpuruk. Hal tersebut bukan karena kami tidak mampu tetapi kami tidak diberikan kesempatan”, Tambah Nova
Untuk Natal bersama mama-mama Papua, tidak hanya dihadir oleh umat nasrani saja namun ada kawan-kawan mahasiswa Muslim yang juga turut  mengambil bagian dalam kegiatan ini        “ Bergabungnya teman-teman Muslim dalam kegiatan natal ini menunjukan bahwa kami muslim Papua sangat menjunjung tinggi nilai perbedaan di  atas Tanah Papua khsusnya di kota Sorong” , tegas Apriyanto selaku ketua Panitia.
Selain itu, Leo juga  mengharapakan agar pemerintah jangan membiarkan mama-mama Papua terlantar di pinggir jalan. “ Pemerintah belum memberi perhatian saja. Mama-mama penjual pinang  bisa  melahirkan serjana di Tanah Papua. Apalagi jika ada sentuhan  dari pemerintah untuk pemberdayaan mama-mama Papua. Saya yakin dan percaya, mama-mama Papua akan melahirkan generasi yang mampu menguncangkan Papua dan Indonesia”, kata  Ije.
Natal bersama ditutup dengan penyerahan secara simbolis pondok pinang dari hasil mengamen di lampu merah pada tanggal 13 Oktober_13 November 2018. " Solideritas dan perjuangan untuk mama-mama Papua tidak putus pada malam ini, namun akan berlanjut di tahun 2019", tambah Nove dalam menutup serangkian ibadah.

No comments: